Halaman

Senin, 15 Agustus 2011

Paska Kanker, Bocah SD Miliki Kaki Terbalik


Setelah operasi kanker tulang, kakinya diputar 180 derajat ke arah belakang.

 Mendapati putra mereka, Dugan Smith didiagnosis kanker tulang di lutut dan harus diamputasi di usia 10, membuat kedua orang tua bocah Smith berpikir ribuan kali. Bagaimana agar penggemar bisbol cilik ini dapat tetap bermain olahraga kesukaannya?

"Ini adalah keputusan sulit sebagai orangtua, karena pada waktu itu, Dugan baru berusia 10 tahun," kata sang ibu, Amy Miller, yang tinggal di Fostoria, Ohio.

Satu-satunya jalan keluar terbaik yang ditawarkan dokter, amputasi sebagian dan memasangkan kembali kaki Dugan dengan cara terbalik. Arah kakinya berputar 180 derajat, sering disebut sebagai prosedur 'kaki terbalik'.

Menjelang akhir tahun di kelas empat sekolah dasar, pada 2008, dokter membedah lututnya dan menemukan tomur ganas di tulang paha, tepat di atas lututnya. Dugan didiagnosis dengan osteosarkoma, penyakit yang dialami 2,5 persen penderita kanker anak setiap tahun, menurut data komunitas kanker Amerika.
"Tumor membuat tulangnya patah, sehingga mengalami pendarahan dan mencemari otot dengan kanker," ujar Dr Joel Mayerson, kepala onkologi muskuloskeletal di Arthur James Rumah Sakit Kanker di Ohio State University.

Kedua orang tua Dugan pun memilih prosedur 'kaki terbalik' yang ditolak kebanyakan orangtua karena berpikir itu sesuatu yang aneh dan gila. Mayerson menjelaskan, prosedur yang dinamai rotationplasty, merupakan prosedur umum dan dilakukan selusin setiap tahun dan hampir secara ekslusif dilakukan pada anak-anak.
Setelah mengambil tumor, dokter kemudian membalik sekitar bagian bawah kakinya dan disambungkan ke bagian atas. "Hal ini memungkinkan kita untuk mengeluarkan semua kanker, dan menjadikan saraf pengontrol kakinya tetap utuh, dengan hanya mengubah dengan cara membalikkannya," jelas Mayerson seperti dikutip Today Health.

Hanya dua jam setelah operasi maraton selama 21 jam, Dugan bisa menggerakkan jari-jari kakinya. Meski kehilangan hampir dua tahun, Dugan, sekarang 13, kembali masuk sekolah dan aktif dalam olahraga kegemarannya.

Saat pertama kali main bisbol, ia mengakui banyak yang melihatnya sebagai 'orang aneh'. Namun selain itu, Dugan mengaku teman-temannya kini terbiasa melihat kakinya. Dan, celana panjang akan membantu menyamarkan kakinya yang unik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar